Small Island: Beras Basah



Hari ini merupakan H+1 Idul Fitri 1433H dan seperti biasa, aku menikamati liburan dan hari biasa lainnya dengan ngendon di Mess. Hehe.. Tapi tidak untuk hari ini. Pagi-pagi si Bos nyamperin ke Mess, ngajak silahturahmi gitu ceritanya. Eh, yang dikunjungi ternyata hanya satu tempat saja. Jadi deh setelahnya acara garing, belum lagi pas silaturahmi saltum (salah kostum). Setelah acara silaturahmi kelar, si Bos punya ide untuk keluar jalan-jalan. Katanya sih pengen njajal pulau kecil diseberang Bontang, namanya Pulau Beras Basah. Setelah ditunggu sampe hampir sore, belum berangkat juga. Dalam hati mikir, si Bos beneran pengen jalan-jalan gak sih. Kalo kagak, mending aku pulang aja ke Mess, tidur. Hehehe

Kelamaan nunggu, akhirnya aku langsung nyamperin si Bos dan nanya apakah jadi jalan-jalan. Akhirnya si Bos bilang, ayo! Berangkat deh kita. Awalnya agak bingung, lewat BK (Bontang Kuala) atau Tanjung Laut. Saya nyaranin, mending yang dekat aja bos, lewat BK. Akhirnya kita menuju BK. Nyampe BK, cari parkiran terus langsung jalan menyusuri BK. Setelah beberapa nyusuri BK, kita cari orang yang nyewa kapal buat ke Beras Basah. Setelah tanya beberapa penduduk local, kita akhirnya nemu orang yang mau menyewakan kapalnya, tawar menawar harga, dan Deal!. Kita berangkat.

Perjalanan dari BK-Beras Basah ± 1 jam perjalanan. Dan ombaknya lumayan juga, buat baju basah sebagian. Hehehe.. Sesampainya di Beras Basah, kirain pulaunya lumayan gede, eh ternyata kecil. Dan kalau pasang, tuh pulang kerendam mungkin. Buktinya aja, banyak bintang laut yang mati di sekitar situ. Kemungkinan saat air surut, si bintang laut tidak sempat lari menuju laut. 


Meskipun kecil, Beras Basah cukup lumayan lah, bisa dibilang worth it lah sama biaya yang dikeluarkan. Oh iya, disini ada Banana Boat juga loh, cuma karena aku hanya berdua sama si Bos dan bingung mau nitipin barang berharga ke siapa, maka kita mengurungkan niat untuk naik Banana Boat. Hehe.. Beras Basah kerenlah… 







Karena hari semakin gelap dan air laut pasang, dan udah jam 18.00 WIta juga akhirnya kita memutuskan untuk pulang. Sebelum pulang kita basuh diri dulu dengan membeli air 1 jirigen dari penduduk local yang dijual 5 ribu per jirigen. Perjalanan pulang terasa lebih cepat. Setelah sampai di BK dan kelaperan, akhirnya kita mencari makan di café yang ada di BK, dan kita mencoba Gamis Bawis. Dan rasanya Muaknyussss!! Super enak.
 

Wake up, this is the real life bro!


Hmm.. Lama sudah tidak mengurusi blog ini. Hehe. Sejak dibuat 2 tahun lalu postingannya belum sampai 10 posting. Memalukan. hehe. Emang dasar malas nulis. Anyway, sudah 2 tahun berlalu. Sudah banyak perubahan yang terjadi selama ini. Sekarang statusku bukan lagi mahasiswa. Sekarang naik (atau turun ya) status menjadi karyawan. Hehehe.. 

Yup, menjadi karyawan ternyata bukan pilihan yang sepenuhnya enak. Pasti ada tidak enaknya. Jadi dinikmati aja setiap proses yang terjadi. Masa transisi dari status yang lama ke status yang baru emang bikin ketar-ketir, gimana tidak, disatu sisi kita pengen bebas seperti dulu saat menjadi mahasiswa, kita dengan idealisme yang kita miliki. Sebaliknya, disisi lain, sebagai seorang karyawan mau tidak mau harus menjalani konsekuensi dari pekerjaan yang kita miliki, kalo pekerjaannya menyenangkan sih, gapapa, tapi kalo tidak, gimana? Hehe.. Yah, yang pasti kita harus realistis juga.

Wake up, this is the real life bro! You have to deal with it, like it or not. :)

Followers

Diberdayakan oleh Blogger.